Rabu, 09 Maret 2016

Unforgetable Melaka - Day 1

Melaka ....

Melanjutkan post an sebelumnya baca disini akhirnya kami sepakat untuk melanjutkan trip kita ke Melaka. Setelah browsing sana sini mengumpulkan info itinerary, akhirnya kita memutuskan untuk memulai perjalanan dengan menyebrang terlebih dahulu ke singapura dan melanjutkan perjalanan dengan bus ke Melaka.

Why Melaka ?
  •  UNESCO World Hertitage Site , jadi banyak banget bangunan - bangunan bersejarah nan kece yang bisa dijadiin spot foto
  • Multticultural, untuk wisata kota disini bisa sekalian liat pecampuran budaya mulai dari pecinan, melayu dan arab
  • Kurs RM yang lebih manusiawi dibanding dollar singapura bikin biaya hidup lebih terjangkau pastinya

and the journey begin ...

Memulai perjalanan dengan boat dari pelabuhan tanjung balai ke harbour front singapura. Biaya untuk penyebrangan ini sebesar Rp. 150.000,-  jadwal ferry hanya ada beberapa jadi please make sure jadwal kalian minimal sehari sebelumnya yah dan memesan tiket sebelum tanggal keberangkatan, untuk jadwal dan info lengkapnya bisa i cek disini. Karena cuaca yang hujan sedari pagi membuat kami mager untuk mulai perjalanan pagi hari plus akhirnya ketinggalan mengejar boat jam 10 siang akhirnya kita mendapatkan jadwal boat jam 2 siang dari pelabuhan Tanjung Balai, Okeh berarti jadwal molor lumayan banyak, karena harusnya sore hari kita sudah sampai di Melaka jika kita menyebrang dari tanjung balai jam 10.

Waktu tempuh dari tanjung balai ke singapura kurang lebih  2 - 3 jam perjalanan, Ferry nya hampir sama dengan yang dipakai dari batam ke tanjung balai. Seperti biasa minum obat penangkal ketakutan untuk menyebrang dulu yah. Cuaca gerimis mengiringi perjalanan kami.

Sampai di Harbour Front Singapura langsung ke pengecekan imigrasi. Kesan pertama melewati imigrasi di pelabuhan, entah mengapa petugas imigrasi disini lebih kurang ramah dibanding di airport yah :( pluss tambah satu teman travelling yang diperiksa agak lama karena namanya yang hanya satu kata :))

Selesai dengan urusan imigrasi sudah jam 16.20 lanjut ke breadtalk dulu beli roti untuk mengganjal perut sepanjang perjalanan. Itinerary hari ini : Harbour Front - bugis street - queenstreet bus station - melaka bus station. Dari Harbour Front lanjut naik MRT ke bugis station dan dilanjutkan jalan kaki kurang lebih 700 - 800 meter. Stasiun bus ini gampang banget dicari ambil jalan lurus ajah setelah keluar mrt bugis ke arah north bridge Rd setelah melihat lapangan belok kiri. With our luck akhirnya kami masih bisa naik bus terakhir ke melaka berangkat jam 18.30. Sedikit tips please booked and save your ticket bus ke melaka jauh - jauh hari, kenapa karena bisa membuat kalian disiplin waktu link untuk booked jadwal bus bisa lihat disini .

Kami naik bus 707.inc bentuknya seperti bus antar kota di indonesia, nyaman ber ac dengan bangku yang bisa di set untuk kaki.Semua barang bawaan besar akan disimpan dibagasi bus di bawah. Harga tiket Singapura - Melaka satu orang sebesar $23 dengan lama waktu tempuh kurang lebih 3,5 jam. Selama perjalanan ini kalian akan melewati 2 kali pemeriksaan imigrasi yah, imigrasi singapura dan imigrasi malaysia. Bus akan menurunkan kalian di pintu imigrasi dan aka standby di pintu keluar imigrasi. Saat turun di imigrasi singapura kalian tidak perlu menurunkan barang bawaan cukup membawa paspor saja, tapi saat turun di imigrasi malaysia kalian harus bawa barang bawaan kalian yah karena harus di cek kembali.

tampak luar


interior

Setelah perjalanan 3 jam lebih yang kami pakai untuk tidur akhirnya kami sampai di Melaka Central Bus Station. Okay perut yang hanya diganjal dengan 1 roti breadtalk sudah minta diingatkan lagi untuk diisi. Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke penginapan dan mencari makan malam di jonker night market saja. Setelah melihat kondisi disini dan terbatas internet karena kami hanya mengandalkan wiifii sepanjang perjalan ini, akhirnya kami memutuskan naik taksi ke penginapan. Mencoba menawar harga taksi dari mulai pakai argo meter sampai tawar harga, dan menyerah karena uncle taksi memberi info kalau di melaka semua taksi memasang tarif flat yang dibedakan oleh siang dan malam yaitu 25 RM untuk siang dan 30 RM untuk malam. Karena kita bertiga 30 RM okelah cuss berangkat.

Perjalanan kurang lebih setengah jam an akhirnya kami sampai di My Friends Guest House. Setelah check in dan menyimpan barang kami melanjutkan ke jongker night market. Sedikit info aku memilih guest house ini karena lokasi yang cukup dekat dengan jongker night market yaitu cukup 10 menit aja jalan kaki *ehehehe pluss harga yang sangat - sangat murah pada saat saya booking di agoda pada saat itu, gak sampai 400 rb untuk bertiga dengan kamar mandi sharing.

waktu baru sampai gak sempet ambil foto penginapan

ini dia penampakan triple bed yang gak sampai 400 rb per malam itu

Jonker Nightt Market

Jonker night market berada di sepanjang jonker street dan mulai ada jam 5 sampai dengan tengah malam. Tujuan pertama begitu sampai di night market ini adalah cari makan dulu buat nenangin perut ini. Karena terletak di pecinan jadi menu makanan disini banyak dipengaruhi oleh chinese food dan hasil laut. Masyarakat disana menggunakan 3 bahasa : inggris, melayu dan hokian. Setelah menentukan tempat makan yang akan kami jadikan basecamp duduk, masing - masing dari kami cuss sendiri - sendiri gantian untuk memilih menu  yang tidak sama *rules kalau pergi kelompok bisa icip semua makanan. Aku sendiri memutuskan langsung membeli air sari tebu untuk menaikan kadar gula darah. Satu gelas minuman air sari tebu dihargai 4 RM saja, oh iyah karena kental dengan pecinan bagi kalian yang muslin saat memesan jangan lupa ditanya yah makanannya halal atau tidak. Selesai menghabiskan makan malam kami lanjut mengeksplore pasar malam ini.





Diujung pasar malam ada satu panggung besar yang membolehkan semua yg datang untuk menyanyi. Beda dengan pasar malam di bangkok, pasar malam disini banyak sekali diisi beragam jualanan mulai dri mainan, aksesoris gadget perintilan rumah, baju dan aksesoris. Beberapa barang yang dijual hampir sama bahkan dengan barang di bangkok saya sempat mengira penjual disini pasti ambil barang jualanan di bangkok.


Satu lagi yang khas dari jonker night market yaitu becak hias dan es kelapa, seperti biasa becak hias disini digunakan untuk menarik mata para wistawan yang bahkan untuk memfoto saja harus bayar :)) Es kelapa nya beda dengan coconut es cream nya bangkok. Kelapa disini hanya kelapa muda ditambah dengan es atau ice cream.

The Chruch

Mengikuti arah pejalan kaki di pasar malam, tetiba diujung jalan saya melihat tempat itu, tempat impian sejak beberapa tahun yang lalu melihat di film korea. Gereja Merah simbol dari Melaka tampak megah dengan lampu temaramnya. Ekspresi pertama saya pastinya jejingkrakakn bahagia dan langsung foto - foto pastinya.

Gereja ini dibangun pada jaman protugis dan merupakan gereja gothik dan salah satu peninggalan UNESCO yang harus dijaga.

Persis di depan Gereja Merah terbentang sungai melaka, disepanjang sungai arsitektur bangunan mulai bernuansa eropa. Cahaya dibangunan sekitar membuat sungai melaka menjadi kaca dari keindahan arsitektur bangunan di atasnya. Satu kata romantis, di sungai ini benar - benar suasana menjadi romantis karena cahaya temaram dan ambience yang hadir <3



Puas menikmati suasana malam di sepanjang sungai dan foto - foto pastinya kami pun kembali ke penginapan. Waktu sudah menunjukan jam 2 dini hari saat itu dan waktunya tidur untuk sekedar mengistirahatkan kaki malam ini dan besok melanjutkan perjalanan mengeksplore malaka.

Di Melaka kami stay 2 hari satu malam dan perjalanan keesokan harinya dilanjutkan di part 2 yah ....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar