Ada yang tau dimana itu Tanjung Balai Karimun ???
Saya pun gak tau dimana letaknya sampai akhirya akhir tahun 2015 kemarin diberikan kesempatan mengunjungi pulau itu.
Alkisah selama ini gak pernah menghabiskan malam tahun baru diluar acara keluarga, alasan pertama karena keluarga besar yang sudah pasti tiap akhir tahun sudah bikin acara sendiri walaupun cuma bakar - bakaran aja didepan rumah dan lanjut liat kembang api di langit. Alasan kedua karena kantor gak pernah ada libur bersama diakhir tahun, jadi kalau mau ambil cuti yah silahkan pakai cuti tahunan. Saya adalah orang yang paling males kalau ambil cuti diakhir tahun. Kenapa ? karena di akhir tahun adalah masa - masa leye - leye kalau di dunia media, klien advertising cuti akhir tahun dan brand sudah closing budget pluss punya pak boss yang natalan dan selalu ambil cuti panjang mendekati natal sampai bablass awal tahun cukup menambah enggan buat ambil cuti rasanya its time for me for leye - leye bisa dateng siang - lunch yang jauh - pulang cepet.
Nah...begitu move on ke kantor baru dimana ada peraturan kantor tutup mulai mendekati natal sampai akhir tahun, mulailah kebingungan mo kemana akhir tahun ???? Kenapa sih harus pergi travelling ??? kalau dihitung - hitung biaya liburan didalam kota lebih besar dibanding liburan keluar kota walaupun itu cuma NGEMALL jadi yah mendingan travelling dong.
Disaat sedang kebingungan itu lah, seorang teman tetiba ngajak ikut pulang ke kampung halamannya, dan taaaraaa tiket Jakarta - Batam - Jakarta tetiba sudah ditangan lebih cepat dari taksi yang membawa kami ke ajo ramon cikajang dari palmerah :))
Truss begitu nyampe rumah kepikiran lagi ada apa di batam ?? pas tanya - tanya teman tersebut ternyata kampung halamannya bukan di batam tapi di tanjung balai karimun *dimanalagiitu ???? Tanjung Balai Karimun adalah salah satu pulau di kepulauan riau, kurang lebih 1 - 2 jam perjalanan jika ditempuh dengan boat dari salah satu pelabuhan di Batam. Singkat cerita akhirnya dimulailah perjalanan 3 hari 2 malam di tanjung balai karimun.
Day 1 - 30 Desember 2015
First flight dengan lion air membawa kami terbang dari Soetta ke Hang Nadim di batam dengan waktu tempuh selama 1 jam 45 menit. Sesampai di batam kita lanjut dengan taksi menuju Harbour Bay (Pelabuhan baru di batam) selama kurang lebih 30 menit. Kondisi Harbour Bay termasuk pelabuhan yg bersih dan sudah mulai teratur, mungkin karena masih baru yah dan boat yang beroperasi disini adalah speedboat yang ok macam kalau lewat pantai marina ancol. Akhirnya Nih dia yang bikin jantung degdegan dari kemarin ngebanyangin naik boat untuk nyebrang di siang hari *kebayang ombaknya. Akhirnya karena Parno melihat logo kapal penyebrangan saya kabur cari obat anti mabuk biar bisa tidur :)) sekali nyebrang dari Harbour bay ke Tanjung Balai seharga Rp. 120.000,- dengan lama tempuh perjalanan sekitar 1 - 2 jam.
didalam boat yang membawa kami ke tanjung balai |
Setelah sampai di pelabuhan Tanjung Balai, kami dijemput oleh ayah dari teman kami. Kondisi pelabuhan di sini selayaknya pelabuhan lokal di daerah indonesia lainnya dan tampak benar - benar pelabuhan ini tidak mengalami perubahan sejak pertama kali dibuat, padahal pelabuhan ini merupakan gerbang pertama jika turis asing dari singapura dan malaysia akan mengunjungi Tanjung Balai :( Sesampai dirumah teman kami, kami langsung dijamu oleh seafood khas setempat untuk makan siang.
Setelah istirahat, sore harinya kami lanjut untuk eksplore Tanjung Balai. Yaaay holidei dimulai......lets go !!!
Setelah diskusi sambil konvoi 2 motor kami pun memutuskan untuk langsung menuju pantai pelawan di Tanjung Balai.
Sepanjang jalan, saya benar - benar terpukau dengan kondisi alam disana benar - benar bikin refresh mata dari hiruk pikuk kota jakarta dan deadline kerjaan. Sepanjang jalan kami di suguhkan pemandangan bukit - bukit granit yg belum digali dan yg sudah selesai di gali sehingga meninggalkan jejak alam yg sungguh indah. One thing yg bikin benar - benar kesal adalah karena tahu perusahaan penggali granit itu diolah oleh swasta *rrrrrrr kemana pemerintah yah ??
Perjalan naik turun bukit nan berliku selama kurang lebih 1 jam akhirnya selesai, dan inilah penampakan Pantai Pelawan di Tanjung Balai Karimun
Setelah puas menikmati pantai perawan dengan satu mangkok indomie pluss kelapa muda kami pun lanjut kembali ke home stay untuk mandi dan ganti baju dan mulai eksplore tempat lain
Malam hari kami lanjut ke daerah pecinan, kata teman kami disini tuh semacam pasar malam khas pecinan. Begitu sampai yes benar pasar malam ini mirip khaosan road nya bangkok. Banyak penjual makan dan barang - barang khas pasar malam ini. We take our dinner in here :)
didepan pasar malam pecinan |
Dan ada satu tempat makan pewe *benar benar bikin orang pewe karena suasanya. Di tempat ini kita bisa memesan makanan dari mana saja dan memesan minum saja di kedai itu. Kedai ini tidak menjual makanan tapi hanya minuman dan karena tempatnya berada di tengah - tengah jadi kita bisa leluasa mengamati sekeliling dengan bebas, tapi please be noted yah jika memesan makanan disini dari tempat sekitar harganya akan di mark up sedikit oleh yg punya kedai.
Kami berempat sepakat untuk memesan menu yg berbeda, ini lah menu makan malam kami : sate padang, martabak kare, soto , kweetiaw goreng dan otak - otak sebagai appetizer. Yang paling juara martabak kare dan otak - otak. Oh iyah otak otak disini berbeda teksture dan rasa dibanding otak - otak yang beredar di jakarta yah, yang ini saya jamin lebih enak lah pokoknya. Minum nya teh o peng dan teh tarik. Satu sih makanan dan minuman disini masih terasa melayu nya jadi sebagian rasa dan penamaan nya juga hampir mirip dengan malaysia dan singapura. Dengan range harga 15 - 20 ribuan tempat ini benar - benar recommend untuk dijadikan tempat konkow bersama teman deh.
selesai menghabiskan makan malam kami lanjut pulang sambil mengambil track perjalanan berbeda. Dan akhirnya bisa melihat daratan singapura dan gemerlap lampunya dari atas bukit *norak yah
Day 2 - 31 Desember 2015
Bangun pagi kami langsung mencari sarapan lokal disana. Menu nya roti kaya, prata kare, mie lendeerer dan lontong sayur. Menu kesukaan roti kaya dan mie lender *sluuuuurp
mie lendir |
Setelah sarapan kami lanjut tidur lagi sambil menunggu teman kami puput yg punya kampung halaman mengurus passport nya karena kita rencananya akan menyebrang ke Melaka dan Singapura keesokan hari nya.
Setelah mandi dan menunggu hujan reda, kami lanjut konvoi motor untuk ke spot kedua danau pongkar tanjung balai. Lebih jauh dari ke pantai karena jalannya agak memutar. Danau pongkar inin memiliki warn biru kehijauan yng terbentuk karena hasil proses penambangan timah di pulau ini. Proses perubahan warna tercipta alami dan menyebabkan air bekas spot penambangan ini menjadi hijau kebiruan.
Danau Pongkar - Panorama foto |
Setelah puas terkagum kagum dan foto - foto dengan keindahannya kami pun berlanjut ke daerah pinggiran laut untuk mencari makanan favorit lokal disini yaitu Lakse. Oh iyah FYi yah saat ini di tanjung balai karimun sedang dibangun jalan yang mengelilingi pulau tersebut, jadi kalian bisa mengelilingi pulau ini sambil menikmati pemandangan laut di sampingnya. Setelah mencari kedai yang menjual lakse yang cukup lengkap akhirnya kita menepi.
Lakse adalah sejenis mie mirip kwetiauw tapi lebih kecil. Harga satu porsi untuk lakse ini hanya Rp. 5.000,- yess goceng ajah kamu sudah bisa menikmati lakse ini *murah yes :) lakse biasanya diolah menjadi Lakse goreng dan lakse kuah. lakse goreng rasanya hampir mirip dengan kwetiauw goreng dengan tambahan toping taoge dan ikan teri medan diatas nya. lakse kuah bentuk laksenya sudah bulat - bulat pipih dan disajikan dengan kuah santan khas sumatera. Favorit kita semua adalah lakse goreng yang akhirnya bikin kita tambah sampai 2 porsi.
Makanan lain yg dijual di kedai ini adalah lendot, lendot adalah sejenis sup seafood khas setempat. Lendot ini berisi potongan kangkung lokal dan kerang lokal dengan kuah yang kental. Untuk dimakan di cuaca hujan seperti saat itu lendot benar - benar cocok. Selain itu ada makanan lain di kedai ini yang kita tidak bisa berhente memakannya opak dan kue kenari. Opak disini disajikan dengan bumbu asam manis yang makin membuat kita tidak bisa berhenti memakannya :))
Dari atas ke kanan : Opak - lendot - lakse goreng - lakse kuh |
Puas dengan jajanan kami sore itu, kami pun kembali ke home stay untuk persiapan acara malam pergantian tahun.
Malam pergantian tahun 2015 ditutup dengan teman baru, keluarga baru di tanjung balai karimun. Tidak terasa perjalanan ke tanjung balai karimun ini akan berakhir besok dan kami akan melanjutkan perjalanan kami ke Melaka dan singapura.
Terima kasih Tanjung Balai untuk get away yang menyenangkan :)
One Day kepingin rasanya balik ke Tanjung Balai untuk melihat bagaimana pembangunan di daerah itu berubah. Mengenang kembali rasanya semua makanan lokal dan melintasi jalanan yang mengelilingi pulau Tanjung Balai :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar