Minggu, 13 Maret 2016

Unforgetable Melaka - Day 2


Lanjut hari kedua....

Selesai perjalanan melelahkan dari Tanjung Balai Karimun mencapai Melaka kemarin, akhirnya kita terlelap di penginapan sederhana ini.
Foto dulu didepan penginapan


Pagi - pagi setelah membuat teh manis di pantry penginapan kita lanjut mengeksplore Melaka - Jonker Street di waktu siang. Singgah sejenak di kedai arab untuk sarapan roti prata, martabak dan kopi tarik, amazig murah dan enak nya uncle dikedai ini baik banget. Kedai ini terletak tepat di depan tembok merah bertuliskan Melaka heritge city.


Selesai sarapan lanjut jalan ke Jonker Street, jika pada malam hari disini ramai dengn pasar malam pada siang hari semua toko di jalanan ini full buka mulai dari toko kue, toko oleh - oleh makanan, toko khusus penjual kopi aik cheong, toko baju sampai toko serba ada. Dijalanan ini bisa dijumpai 2 kuil yang ramai dikunjungi wisatawan tiongkok yang sedang wisata rohani. Kisaran harga untuk baju termasuk mahal sih jika dibandingkan dengan destinasi lainnya jadi fixed gak beli oleh - oleh fashion dan lain lain disini. Lagipula karena benar - benar backpacker kali ini dan besok masih harus singgah di singapura dan batam sebelum kembali ke Jakarta listing oleh - oleh harus di hilangkan, kecuali oleh - oleh buat krucil yg dari kemarin selalu wa anti nya minta dibawaiin lego *okeeh

Mengambil rute yang sama dengan semalam, tujuan utama kami yaitu tetap Gereja Merah dan Sungai Melaka.

Foto Shoot di Gereja Merah dan Melaka River

Walaupun semalem sudah kesini dan foto - foto tetap suasana pagi dan siang hari di sekitaran Gereja ini membuat aku terkagum. Disamping Gereja ada museum sejarah Melaka dan museum baba nyonya.
  
Tangga menuju museum diatas  






Diantara Gereja dan Museum terdapat kios kios penjual cenderamata berjejer *oke spot lagi untuk foto - foto.


Selesai puas foto shoot di gereja kita lanjut ke Sungai Melaka, Keadaan sungai ini bersih tak berbau  walaupun tidak jernih - jernih banget juga airnya. Pemerintah setempat menyediakan perahu wisata untuk mengarungi sungai ini.

Entah mengapa setiap ke tempat yang pemerintah memanfaatkan sungai sebagai salah satu alat transportasi, saya selalu teringat dan berfikir, Kenapa Jakarta gak bisa seperti ini yah ? Hiiks


Gak usah dijadikan salah satu alat transportasi seperti dibangkok, minimal kota tua dan sekitarnya bisa lho dijadikan spot wisata macam di Melaka ini.

Wisata Kuliner Sepanjang Jonker Street

Selesai puas foto - foto di Gereja Merah dan Melaka River kami kembali ke Penginapan untuk check out dan menitipkan barang bawaan di depan sambil istirahat sejenak diruangan ber ac pluss sharing foto - foto di wiifii penginapan.

Setelah setengah jam istirahat, kami melanjutkan untuk kembali kedaerah Jonker Street untuk makan siang.

Sebelum memutuskan makan siang kami membuka wisata kuliner dengan es cendol duren di kedai bibik yang terkenal. Pas nya makan es cendol duren di tengah panas menyengat seperti ini. Di kedai ini selain es cendol duren ada bajang biru jug yang harus dicobain bagi kamu yang non muslim. Bajang Biru ini berisi irisan daging babi, penjual tidak membuat versi halal untuk makanan ini. Sambil jalan mencari tempat makan saya mampir ke salah satu toko tempat menjual segala jenis minuman aik cheong, pertama kali kenal kopi aik cheoang ini waktu titip teman yang pergi ke KL di jakarta juga dijual sih tapi harganya lumayan lah. Disini saya beli white hazelnut coffee kesukaan , teh tarik dan coffee mix 3 in one dengan range harga 30 ribuan untuk 20 sachet *murahnya. Saya juga membeli beberapa makanan khas Melaka sebagai oleh - oleh, cookies berbagai bentuk dengan rasa seperti nastar yang baru matang seharga RM20 dan dodol durian. Oh iyah setelah mengamati di sepanjang jalan ini durian disini tampaknya menjadi primadona selain banyak penjual cendol durian, disini durian dijadikan berbagai macam makanan olahan yang pastinya membuat lidah penyuka durian macam saya bahagia ;)
cendol durian kedai bibik
Bajang Biru kedai Bibik  

Cookies semacam Nastar dengan berbagai bentuk

Kami memutuskan untuk mengambil makan siang disalah satu tempak makan yang lumayan rame, tadinya sih mo nyobain satu tempat makan yg rame banget di sebelah hard rock hotel. Tapi antrian yang gak abis - abis sedari pagi membuat yang ngeliat pasti males buat nyoba kecuali punya niat sungguh sungguh besar :))
Menu makan siang : rice ball hainam, laksa mie dan mie lemak.
Menu Lunch


Selesai makan kami kembali ke penginapan dan memesan taksi untuk ke terminal Melaka Sentral. Tarif  taksi dari peginapan ke terminal lebih murah dibanding saat malam hari yaitu sebesar RM20.

Kami beli tiket bus 707.inc lagi untuk membawa kami kembali ke singapore. Biaya bus dari Melaka ke Singapura sebesar RM25.


Berakhir sudah getaway yang gak samapi 2 hari di Melaka, kalau ditanya mau lagi ke Melaka ? yah pastinya masih banyak yang belum di eksplore disini. saya belum menikmati sunset di Melaka River, belum puas wisata kuliner makanan lokal disini, belum eksplore temapt lainnya selain Jonker Street.

Sekalian berikut saya kasih perincian biaya Melaka mulai dari hari pertama kemarin sampai biaya bus yang membawa saya kembali ke singapura.












































Rabu, 09 Maret 2016

Unforgetable Melaka - Day 1

Melaka ....

Melanjutkan post an sebelumnya baca disini akhirnya kami sepakat untuk melanjutkan trip kita ke Melaka. Setelah browsing sana sini mengumpulkan info itinerary, akhirnya kita memutuskan untuk memulai perjalanan dengan menyebrang terlebih dahulu ke singapura dan melanjutkan perjalanan dengan bus ke Melaka.

Why Melaka ?
  •  UNESCO World Hertitage Site , jadi banyak banget bangunan - bangunan bersejarah nan kece yang bisa dijadiin spot foto
  • Multticultural, untuk wisata kota disini bisa sekalian liat pecampuran budaya mulai dari pecinan, melayu dan arab
  • Kurs RM yang lebih manusiawi dibanding dollar singapura bikin biaya hidup lebih terjangkau pastinya

and the journey begin ...

Memulai perjalanan dengan boat dari pelabuhan tanjung balai ke harbour front singapura. Biaya untuk penyebrangan ini sebesar Rp. 150.000,-  jadwal ferry hanya ada beberapa jadi please make sure jadwal kalian minimal sehari sebelumnya yah dan memesan tiket sebelum tanggal keberangkatan, untuk jadwal dan info lengkapnya bisa i cek disini. Karena cuaca yang hujan sedari pagi membuat kami mager untuk mulai perjalanan pagi hari plus akhirnya ketinggalan mengejar boat jam 10 siang akhirnya kita mendapatkan jadwal boat jam 2 siang dari pelabuhan Tanjung Balai, Okeh berarti jadwal molor lumayan banyak, karena harusnya sore hari kita sudah sampai di Melaka jika kita menyebrang dari tanjung balai jam 10.

Waktu tempuh dari tanjung balai ke singapura kurang lebih  2 - 3 jam perjalanan, Ferry nya hampir sama dengan yang dipakai dari batam ke tanjung balai. Seperti biasa minum obat penangkal ketakutan untuk menyebrang dulu yah. Cuaca gerimis mengiringi perjalanan kami.

Sampai di Harbour Front Singapura langsung ke pengecekan imigrasi. Kesan pertama melewati imigrasi di pelabuhan, entah mengapa petugas imigrasi disini lebih kurang ramah dibanding di airport yah :( pluss tambah satu teman travelling yang diperiksa agak lama karena namanya yang hanya satu kata :))

Selesai dengan urusan imigrasi sudah jam 16.20 lanjut ke breadtalk dulu beli roti untuk mengganjal perut sepanjang perjalanan. Itinerary hari ini : Harbour Front - bugis street - queenstreet bus station - melaka bus station. Dari Harbour Front lanjut naik MRT ke bugis station dan dilanjutkan jalan kaki kurang lebih 700 - 800 meter. Stasiun bus ini gampang banget dicari ambil jalan lurus ajah setelah keluar mrt bugis ke arah north bridge Rd setelah melihat lapangan belok kiri. With our luck akhirnya kami masih bisa naik bus terakhir ke melaka berangkat jam 18.30. Sedikit tips please booked and save your ticket bus ke melaka jauh - jauh hari, kenapa karena bisa membuat kalian disiplin waktu link untuk booked jadwal bus bisa lihat disini .

Kami naik bus 707.inc bentuknya seperti bus antar kota di indonesia, nyaman ber ac dengan bangku yang bisa di set untuk kaki.Semua barang bawaan besar akan disimpan dibagasi bus di bawah. Harga tiket Singapura - Melaka satu orang sebesar $23 dengan lama waktu tempuh kurang lebih 3,5 jam. Selama perjalanan ini kalian akan melewati 2 kali pemeriksaan imigrasi yah, imigrasi singapura dan imigrasi malaysia. Bus akan menurunkan kalian di pintu imigrasi dan aka standby di pintu keluar imigrasi. Saat turun di imigrasi singapura kalian tidak perlu menurunkan barang bawaan cukup membawa paspor saja, tapi saat turun di imigrasi malaysia kalian harus bawa barang bawaan kalian yah karena harus di cek kembali.

tampak luar


interior

Setelah perjalanan 3 jam lebih yang kami pakai untuk tidur akhirnya kami sampai di Melaka Central Bus Station. Okay perut yang hanya diganjal dengan 1 roti breadtalk sudah minta diingatkan lagi untuk diisi. Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke penginapan dan mencari makan malam di jonker night market saja. Setelah melihat kondisi disini dan terbatas internet karena kami hanya mengandalkan wiifii sepanjang perjalan ini, akhirnya kami memutuskan naik taksi ke penginapan. Mencoba menawar harga taksi dari mulai pakai argo meter sampai tawar harga, dan menyerah karena uncle taksi memberi info kalau di melaka semua taksi memasang tarif flat yang dibedakan oleh siang dan malam yaitu 25 RM untuk siang dan 30 RM untuk malam. Karena kita bertiga 30 RM okelah cuss berangkat.

Perjalanan kurang lebih setengah jam an akhirnya kami sampai di My Friends Guest House. Setelah check in dan menyimpan barang kami melanjutkan ke jongker night market. Sedikit info aku memilih guest house ini karena lokasi yang cukup dekat dengan jongker night market yaitu cukup 10 menit aja jalan kaki *ehehehe pluss harga yang sangat - sangat murah pada saat saya booking di agoda pada saat itu, gak sampai 400 rb untuk bertiga dengan kamar mandi sharing.

waktu baru sampai gak sempet ambil foto penginapan

ini dia penampakan triple bed yang gak sampai 400 rb per malam itu

Jonker Nightt Market

Jonker night market berada di sepanjang jonker street dan mulai ada jam 5 sampai dengan tengah malam. Tujuan pertama begitu sampai di night market ini adalah cari makan dulu buat nenangin perut ini. Karena terletak di pecinan jadi menu makanan disini banyak dipengaruhi oleh chinese food dan hasil laut. Masyarakat disana menggunakan 3 bahasa : inggris, melayu dan hokian. Setelah menentukan tempat makan yang akan kami jadikan basecamp duduk, masing - masing dari kami cuss sendiri - sendiri gantian untuk memilih menu  yang tidak sama *rules kalau pergi kelompok bisa icip semua makanan. Aku sendiri memutuskan langsung membeli air sari tebu untuk menaikan kadar gula darah. Satu gelas minuman air sari tebu dihargai 4 RM saja, oh iyah karena kental dengan pecinan bagi kalian yang muslin saat memesan jangan lupa ditanya yah makanannya halal atau tidak. Selesai menghabiskan makan malam kami lanjut mengeksplore pasar malam ini.





Diujung pasar malam ada satu panggung besar yang membolehkan semua yg datang untuk menyanyi. Beda dengan pasar malam di bangkok, pasar malam disini banyak sekali diisi beragam jualanan mulai dri mainan, aksesoris gadget perintilan rumah, baju dan aksesoris. Beberapa barang yang dijual hampir sama bahkan dengan barang di bangkok saya sempat mengira penjual disini pasti ambil barang jualanan di bangkok.


Satu lagi yang khas dari jonker night market yaitu becak hias dan es kelapa, seperti biasa becak hias disini digunakan untuk menarik mata para wistawan yang bahkan untuk memfoto saja harus bayar :)) Es kelapa nya beda dengan coconut es cream nya bangkok. Kelapa disini hanya kelapa muda ditambah dengan es atau ice cream.

The Chruch

Mengikuti arah pejalan kaki di pasar malam, tetiba diujung jalan saya melihat tempat itu, tempat impian sejak beberapa tahun yang lalu melihat di film korea. Gereja Merah simbol dari Melaka tampak megah dengan lampu temaramnya. Ekspresi pertama saya pastinya jejingkrakakn bahagia dan langsung foto - foto pastinya.

Gereja ini dibangun pada jaman protugis dan merupakan gereja gothik dan salah satu peninggalan UNESCO yang harus dijaga.

Persis di depan Gereja Merah terbentang sungai melaka, disepanjang sungai arsitektur bangunan mulai bernuansa eropa. Cahaya dibangunan sekitar membuat sungai melaka menjadi kaca dari keindahan arsitektur bangunan di atasnya. Satu kata romantis, di sungai ini benar - benar suasana menjadi romantis karena cahaya temaram dan ambience yang hadir <3



Puas menikmati suasana malam di sepanjang sungai dan foto - foto pastinya kami pun kembali ke penginapan. Waktu sudah menunjukan jam 2 dini hari saat itu dan waktunya tidur untuk sekedar mengistirahatkan kaki malam ini dan besok melanjutkan perjalanan mengeksplore malaka.

Di Melaka kami stay 2 hari satu malam dan perjalanan keesokan harinya dilanjutkan di part 2 yah ....


Jumat, 04 Maret 2016

Trip to Tanjung Balai Karimun



Ada yang tau dimana itu Tanjung Balai Karimun ???


Saya pun gak tau dimana letaknya sampai akhirya akhir tahun 2015 kemarin diberikan kesempatan mengunjungi pulau itu.

Alkisah selama ini gak pernah menghabiskan malam tahun baru diluar acara keluarga, alasan pertama karena keluarga besar yang sudah pasti tiap akhir tahun sudah bikin acara sendiri walaupun cuma bakar - bakaran aja didepan rumah dan lanjut liat kembang api di langit. Alasan kedua karena kantor gak pernah ada libur bersama diakhir tahun, jadi kalau mau ambil cuti yah silahkan pakai cuti tahunan. Saya adalah orang yang paling males kalau ambil cuti diakhir tahun. Kenapa ? karena di akhir tahun adalah masa - masa leye - leye kalau di dunia media, klien advertising cuti akhir tahun dan brand sudah closing budget pluss punya pak boss yang natalan dan selalu ambil cuti panjang mendekati natal sampai bablass awal tahun cukup menambah enggan buat ambil cuti rasanya its time for me for leye - leye bisa dateng siang - lunch yang jauh - pulang cepet.

Nah...begitu move on ke kantor baru dimana ada peraturan kantor tutup mulai mendekati natal sampai akhir tahun, mulailah kebingungan mo kemana akhir tahun ???? Kenapa sih harus pergi travelling ??? kalau dihitung - hitung biaya liburan didalam kota lebih besar dibanding liburan keluar kota walaupun itu cuma NGEMALL jadi yah mendingan travelling dong.

Disaat sedang kebingungan itu lah, seorang teman tetiba ngajak ikut pulang ke kampung halamannya, dan taaaraaa tiket Jakarta - Batam - Jakarta tetiba sudah ditangan lebih cepat dari taksi yang membawa kami ke ajo ramon cikajang dari palmerah :))

Truss begitu nyampe rumah kepikiran lagi ada apa di batam ?? pas tanya - tanya teman tersebut ternyata kampung halamannya bukan di batam tapi di tanjung balai karimun *dimanalagiitu ???? Tanjung Balai Karimun adalah salah satu pulau di kepulauan riau, kurang lebih 1 - 2 jam perjalanan jika ditempuh dengan boat dari salah satu pelabuhan di Batam. Singkat cerita akhirnya dimulailah perjalanan 3 hari 2 malam di tanjung balai karimun.

Day 1 - 30 Desember 2015

First flight dengan lion air membawa kami terbang dari Soetta ke Hang Nadim di batam dengan waktu tempuh selama 1 jam 45 menit. Sesampai di batam kita lanjut dengan taksi menuju Harbour Bay (Pelabuhan baru di batam) selama kurang lebih 30 menit. Kondisi Harbour Bay termasuk pelabuhan yg bersih dan sudah mulai teratur, mungkin karena masih baru yah dan boat yang beroperasi disini adalah speedboat yang ok macam kalau lewat pantai marina ancol. Akhirnya Nih dia yang bikin jantung degdegan dari kemarin ngebanyangin naik boat untuk nyebrang di siang hari *kebayang ombaknya. Akhirnya karena Parno melihat logo kapal penyebrangan saya kabur cari obat anti mabuk biar bisa tidur :)) sekali nyebrang dari Harbour bay ke Tanjung Balai seharga Rp. 120.000,- dengan lama tempuh perjalanan sekitar 1 - 2 jam.



didalam boat yang membawa kami ke tanjung balai
Setelah sampai di pelabuhan Tanjung Balai, kami dijemput oleh ayah dari teman kami. Kondisi pelabuhan di sini selayaknya pelabuhan lokal di daerah indonesia lainnya dan tampak benar - benar pelabuhan ini tidak mengalami perubahan sejak pertama kali dibuat, padahal pelabuhan ini merupakan gerbang pertama jika turis asing dari singapura dan malaysia akan mengunjungi Tanjung Balai :( Sesampai dirumah teman kami, kami langsung dijamu oleh seafood khas setempat untuk makan siang. 


Setelah istirahat, sore harinya kami lanjut untuk eksplore Tanjung Balai. Yaaay holidei dimulai......lets go !!!
Setelah diskusi sambil konvoi 2 motor kami pun memutuskan untuk langsung menuju pantai pelawan di Tanjung Balai. 

Sepanjang jalan, saya benar - benar terpukau dengan kondisi alam disana benar - benar bikin refresh mata dari hiruk pikuk kota jakarta dan deadline kerjaan. Sepanjang jalan kami di suguhkan pemandangan bukit - bukit granit yg belum digali dan yg sudah selesai di gali sehingga meninggalkan jejak alam yg sungguh indah. One thing yg bikin benar - benar kesal adalah karena tahu perusahaan penggali granit itu diolah oleh swasta *rrrrrrr kemana pemerintah yah ??

Perjalan naik turun bukit nan berliku selama kurang lebih 1 jam akhirnya selesai, dan inilah penampakan Pantai Pelawan di Tanjung Balai Karimun



Foto Panorama tanpa filter di Pantai Pelawan

Benar - benar Pelawan kan, selain belum dijadikan tempat komersil oleh pemerintah setempat. 








Setelah puas menikmati pantai perawan dengan satu mangkok indomie pluss kelapa muda kami pun lanjut kembali ke home stay untuk mandi dan ganti baju dan mulai eksplore tempat lain

Malam hari kami lanjut ke daerah pecinan, kata teman kami disini tuh semacam pasar malam khas pecinan. Begitu sampai yes benar pasar malam ini mirip khaosan road nya bangkok. Banyak penjual makan dan barang - barang khas pasar malam ini. We take our dinner in here :)

didepan pasar malam pecinan
Dan ada satu tempat makan pewe *benar benar bikin orang pewe karena suasanya. Di tempat ini kita bisa memesan makanan dari mana saja dan memesan minum saja di kedai itu. Kedai ini tidak menjual makanan tapi hanya minuman dan karena tempatnya berada di tengah - tengah jadi kita bisa leluasa mengamati sekeliling dengan bebas, tapi please be noted yah jika memesan makanan disini dari tempat sekitar harganya akan di mark up sedikit oleh yg punya kedai.

Kami berempat sepakat untuk memesan menu yg berbeda, ini lah menu makan malam kami : sate padang, martabak kare, soto , kweetiaw goreng dan otak - otak sebagai appetizer. Yang paling juara martabak kare dan otak - otak. Oh iyah otak otak disini berbeda teksture dan rasa dibanding otak - otak yang beredar di jakarta yah, yang ini saya jamin lebih enak lah pokoknya. Minum nya teh o peng dan teh tarik. Satu sih makanan dan minuman disini masih terasa melayu nya jadi sebagian rasa dan penamaan nya juga hampir mirip dengan malaysia dan singapura. Dengan range harga 15 - 20 ribuan tempat ini benar - benar recommend untuk dijadikan tempat konkow bersama teman deh.

See bagaimana pewenya kami dikedai itu

selesai menghabiskan makan malam kami lanjut pulang sambil mengambil track perjalanan berbeda. Dan akhirnya bisa melihat daratan singapura dan gemerlap lampunya dari atas bukit *norak yah


Day 2 - 31 Desember 2015

Bangun pagi kami langsung mencari sarapan lokal disana. Menu nya roti kaya, prata kare, mie lendeerer dan lontong sayur. Menu kesukaan roti kaya dan mie lender *sluuuuurp

mie lendir


Setelah sarapan kami lanjut tidur lagi sambil menunggu teman kami puput yg punya kampung halaman mengurus passport nya karena kita rencananya akan menyebrang ke Melaka dan Singapura keesokan hari nya.


Setelah mandi dan menunggu hujan reda, kami lanjut konvoi motor untuk ke spot kedua danau pongkar tanjung balai. Lebih jauh dari ke pantai karena jalannya agak memutar. Danau pongkar inin memiliki warn biru kehijauan yng terbentuk karena hasil proses penambangan timah di pulau ini. Proses perubahan warna tercipta alami dan menyebabkan air bekas spot penambangan ini menjadi hijau kebiruan. 
Danau Pongkar - Panorama foto


Setelah puas terkagum kagum dan foto - foto dengan keindahannya kami pun berlanjut ke daerah pinggiran laut untuk mencari makanan favorit lokal disini yaitu Lakse. Oh iyah FYi yah saat ini di tanjung balai karimun sedang dibangun jalan yang mengelilingi pulau tersebut, jadi kalian bisa mengelilingi pulau ini sambil menikmati pemandangan laut di sampingnya. Setelah mencari kedai yang menjual lakse yang cukup lengkap akhirnya kita menepi.

Lakse adalah sejenis mie mirip kwetiauw tapi lebih kecil. Harga satu porsi untuk lakse ini hanya Rp. 5.000,- yess goceng ajah kamu sudah bisa menikmati lakse ini *murah yes :) lakse biasanya diolah menjadi Lakse goreng dan lakse kuah. lakse goreng rasanya hampir mirip dengan kwetiauw goreng dengan tambahan toping taoge dan ikan teri medan diatas nya. lakse kuah bentuk laksenya sudah bulat - bulat pipih dan disajikan dengan kuah santan khas sumatera. Favorit kita semua adalah lakse goreng yang akhirnya bikin kita tambah sampai 2 porsi.

Makanan lain yg dijual di kedai ini adalah lendot, lendot adalah sejenis sup seafood khas setempat. Lendot ini berisi potongan kangkung lokal dan kerang lokal dengan kuah yang kental. Untuk dimakan di cuaca hujan seperti saat itu lendot benar - benar cocok. Selain itu ada makanan lain di kedai ini yang kita tidak bisa berhente memakannya opak dan kue kenari. Opak disini disajikan dengan bumbu asam manis yang makin membuat kita tidak bisa berhenti memakannya :))

Dari atas ke kanan : Opak - lendot - lakse goreng - lakse kuh 

Puas dengan jajanan kami sore itu, kami pun kembali ke home stay untuk persiapan acara malam pergantian tahun.

Malam pergantian tahun 2015 ditutup dengan teman baru, keluarga baru di tanjung balai karimun. Tidak terasa perjalanan ke tanjung balai karimun ini akan berakhir besok dan kami akan melanjutkan perjalanan kami ke Melaka dan singapura.

Terima kasih Tanjung Balai untuk get away yang menyenangkan :)

One Day kepingin rasanya balik ke Tanjung Balai untuk melihat bagaimana pembangunan di daerah itu berubah. Mengenang kembali rasanya semua makanan lokal dan melintasi jalanan yang mengelilingi pulau Tanjung Balai :)